WIDYASWARA SANG PENCIPTA LAGU

Widyaswara lahir di kota surabaya dan diberi anugrah Tuhan untuk mencipta lagu.

BUKU "MENULIS LAGU DARI HATI" Widyaswara dan Tigita

Buku yang wajib dibaca musisi dan pencipta lagu, download gratis di www.docstoc.com/profile/widyaswara.

SMA MARYAM SURABAYA

SMA MARYAM yang berlokasi di jalan manyar sambongan 119 surabaya tidak hanya mengajarkan pendidikan agama dan juga siswa dibekali pelatihan membuat blogger.

BUNDA TITIK, PENGUSAHA SUKSES

Sosok Bunda Titik yang pekerja keras membuatnya sukses mengelolah TK Global Plus, KONVEKSI SERAGAM DAN Pedangang sembako, alamatnya jalan kalidami 8/25 surabaya

TK GLOBAL PLUS SURABAYA

TK GLOBAL PLUS SURABAYA yang beralamat di jl.kalidami viii/25 surabaya merupakan TAMAN KANAK KANAK kebanggaan anak kalidami dan sekitarnya.

Kamis, 20 Desember 2018

RELAWAN DRS. TARU SASMITA DAN BAMBANG DH MEMASANG BANNER DI JALAN, COBLOS NO 1



RELAWAN DRS. TARU SASMITA DAN BAMBANG DH MEMASANG BANNER DI JALAN, COBLOS NO 1

Drs. Taru Sasmita merupakan calon legislative DPRD Surabaya dapil 1 wilayah kecamatan Gubeng, Tegalsari, Genteng, Bubutan, Krembangan dan Simokerto. Pak Taru ingin membangun kota Surabaya yang lebih baik dan bermartabat. Beliau juga mendukung pendidikan di kota Surabaya terutama PAUD.



Sedangkan Pak Bambang DH merupakan mantan walikota Surabaya. Beliau juga mencalonkan diri sebagai calon legislatif DPR RI  dapil wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Beliau juga peduli pada nasib guru dan perkembangan pendidikan di Indonesia.



















Selasa, 18 Desember 2018

KI SAPUJAGAD TIRTAMAYA MAWANGI HUJAN DI AIRLANGGA CONVENTION CENTER, SABTU 15 DESEMBER 2018



KI SAPUJAGAD TIRTAMAYA MAWANGI HUJAN DI AIRLANGGA CONVENTION CENTER, SABTU 15 DESEMBER 2018

Cuaca di bulan desember di Surabaya betul-betul cepat berubah. Pagi hari matahari bersinar dengan cerah sore hari hujan. Terkadang hanya rintik-rintik terkadang deras sekali. Bagi yang mempunyai hajad di bulan Desember tentu harus memikirkan kondisi cuaca tersebut. Kenyamanan tamu adalah segalanya jangan sampai bajunya basah kuyup di lokasi pesta.

Sabtu, 15 Desember 2018, pukul 14.00 WIB Ki Sapujagad sudah berada di lokasi untuk melihat kondisi alam sekitar. Mendung terlihat menghitam dari arah selatan pertanda sore hari akan turun hujan. Ki Sapujagad segera memasangi bentengan dengan bentuk bintang dengan radius 1 km dari lokasi. Bentengan bertujuan agar lokasi terhindar dari guyuran hujan deras jadi awan hitam sudah terpecah.

Pukul 16.00 WIB hujan rintik sudah mulai turun, ki sapujagad segera mengajak hujan agar menjauh dari lokasi sampai di pertigaan Karang Menjangan. Di pojok situ ada warung kopi dan ki sapujagad memberi kopi dan rokok. Tak lama kemudian hujan rintik pun berhenti. Awan terlihat berwarna abu-abu dan merata di sekitar lokasi.

Pukul 17.00 WIB, Tak lama kemudian datanglah seseorang di warung kopi tersebut. Dia membahas masalah hujan. Dia tidak tahu kalau ki Sapujagad ada di warung kopi tersebut. Dia berkata,”Kalau melihat kondisi awan abu-abu tidak bakalan hujan sampai pukul 22.00 WIB” Dia terus bercerita kalau di daerah Dharmahusada ada basar sehingga tidak mungkin hujan turun. Namun dengan omongan tersebut terjadi kontra dengan ki Sapujagad yang berusaha menahan agar hujan tidak turun. Ini merupakan pantangan bagi ki Sapujagad kalau sedang mawangi hujan jangan sekali-kali berbicara tentang hujan di depannya. Karena sudah ketahuan ada kerjaan pawang hujan maka hujan pun turun. Sabtu itu hujan merata di kota Surabaya, ada yang rintik-rintik dan ada yang deras.

Hujan berhenti pukul 19.15 WIB, dan ki Sapujagad segera meluncur di lokasi. Di lokasi ki sapujagad segera memawasangi bentengan lagi di perempatan mulyorejo sampai di pertigaan bagian timur yang menuju ke Kenjeran. Alhamdulillah, cuaca cerah sampai pukul 22.00 WIB sesuai kesepakatan. Pada hari Sabtu itu di daerah Pucang, Ahmad Yani sampai Sidoarjo terjadi hujan deras. Di Sidoarjo ada puting beliung yang melanda di desa Balong Bendo.

Akhirnya Tim Sapujagad mengucapkan selamat kepada kedua mempelai, LASKAR DAN PUTRI  agar tetap rukun sampai tua.

TIM SAPUJAGAD
Ki Sapujagad Tirtamaya (Surabaya)         082330152646
Ki Joko Sapujagad (Bekasi)                       085282903780














Rabu, 12 Desember 2018

KI SAPUJAGAD TIRTAMAYA MAWANGI HUJAN DI CITRALAND, MINGGU 9 DESEMBER 2018




KI SAPUJAGAD TIRTAMAYA MAWANGI HUJAN DI CITRALAND, MINGGU 9 DESEMBER 2018

Desember merupakan musim hujan dan merata di seluruh Indonesia namun kenyataannya masih ada hujan yang tidak merata khususnya di kota Surabaya. Di Bogor hujan deras dan puting beliung yang memporakporandakan banyak rumah. Apalagi Jakarta yang rutin diguyur hujan deras sehingga banjir dimana-mana.

Surabaya merupakan kota di pinggir laut sehingga cuacanya sangat panas sekali. Awan hitam yang membawa butiran air hujan terkadang cepat menguap begitu saja. Namun terkadang hujan datang dengan tiba-tiba. Pak Andreas punya hajat untuk mengadakan acara di bulan Desember juga kuatir dengan kondisi alam Surabaya yang cepat berubah. Dan beliau menghubungi Ki Sapujagad dan acara berlangsung di Willow Citraland, Emerald Mansion daerah Surabaya Barat, Minggu 9 Desember 2018.

Lokasi terletak di daerah Lidah Kulon yang masuk wilayah Surabaya Barat. Daerah ini cepat berkembang karena ada pengembang elit Citraland dan kampus Universitas Negri Surabaya. Di depan kampus ada telaga sehingga suasana daerah ini menjadi sejuk.

Acara berlangsung jam 08.00 WIB sampai jam 17.30 WIB. Ki Sapujagad sudah di lokasi pukul 08.00 dan memasangi bentengan yang berupa Lombok, bawang merah dan putih yang sudah ditusuk lidi. Tidak lupa membakar dupa dan rokok. Selanjutnya membuat bentengan lagi di luar lokasi dengan membentuk formasi segitiga. Pada pukul 13.00 cuaca sudah terlihat mendung, awannya berwarna kelabu dan merata di lokasi acara.

Ki Sapujagad menjaga di depan lokasi sambil istirahat karena kondisi tidak fit dan kecapaian habis dari luar kota. Waktu menunjukkan pukul 13.30 WIB. Tak terasa terlelap sebentar. Dalam terlelap antara sadar dan tidak sadar berbicara dalam hati “Kalau memang hujan…ya turunlah hujan!” Dan seketika hujan pun turun, dan ini membuat kaget ki Sapujagad dan cepat-cepat mengajak hujan untuk diajak ke tempat lain dan dibawah ke pertigaan atau perempatan. Dan alhamdullilah hujan segera mereda dan cuaca sudah terkendali. Pukul 15.00 WIB membuat bentengan lagi dengan formasi bintang.

Ini merupakan pelajaran bagi pawang hujan untuk tidak menyebut kata “turunlah hujan” pada saat memawangi hujan. Tepat pukul 17.30 WIB acara berlangsung dengan sukses.

Tim Sapujagad
Ki Sapujagad Tirtamaya (Surabaya) Hp. 082330152646
Ki Joko Sapujagad (Bekasi) Hp. 085282903780













Jumat, 23 November 2018

SELAMAT MEMPERINGATI MAULUD NABI MUHAMMAD SAW, DRS. TARU SASMITA CALEG DPRD SURABAYA



SELAMAT MEMPERINGATI MAULUD NABI MUHAMMAD SAW, DRS. TARU SASMITA CALEG DPRD SURABAYA
Peringatan Maulid Nabi pertama kali dilakukan oleh Raja Irbil (wilayah Irak sekarang), bernama Muzhaffaruddin Al-Kaukabri, pada awal abad ke 7 Hijriyah. Ibn Katsir dalam kitab Tarikh berkata:
Sultan Muzhaffar mengadakan peringatan Maulid Nabi pada bulan Rabi'ul Awal. Dia merayakannya secara besar-besaran. Dia adalah seorang yang berani, pahlawan, alim dan seorang yang adil – semoga Allah merahmatinya.
Dijelaskan oleh Sibth (cucu) Ibn Al-Jauzi bahwa dalam peringatan tersebut, Sultan Al-Muzhaffar mengundang seluruh rakyatnya dan seluruh ulama dari berbagai disiplin ilmu, baik ulama dalam bidang ilmu Fiqh, ulama Hadits, ulama dalam bidang ilmu kalam, ulama usul, para ahli tasawuf, dan lainnya. Sejak tiga hari, sebelum hari pelaksanaan Maulid Nabi, dia telah melakukan berbagai persiapan. Ribuan kambing dan unta disembelih untuk hidangan para hadirin yang akan hadir dalam perayaan Maulid Nabi tersebut. Segenap para ulama saat itu membenarkan dan menyetujui apa yang dilakukan oleh Sultan Al-Muzhaffar tersebut. Mereka semua berpandangan dan menganggap baik perayaan Maulid Nabi yang digelar untuk pertama kalinya itu.
Masyarakat Muslim di Indonesia umumnya menyambut Maulid Nabi dengan mengadakan perayaan-perayaan keagamaan seperti pembacaan shalawat nabi, pembacaan syair Barzanji dan pengajian. Menurut penanggalan Jawa, bulan Rabiul Awaldisebut bulan Mulud, dan acara Muludan juga dirayakan dengan perayaan dan permainan gamelan Sekaten. Adapun pawai endhog-endhogan yang dilaksanakan oleh masyarakat Jawa-Using di Banyuwangi, Jawa Timur.


IBU ARISAN RT 04 RW X KALIDAMI MOJO, DUKUNG CALEG DRS.TARU SASMITA NO SATU

drs. Taru Sasmita caleg dapil 1 DPRD Surabaya



IBU ARISAN RT 04 RW X KALIDAMI MOJO, DUKUNG CALEG DRS.TARU SASMITA

Dalam dunia politik, rakyat harus berperan aktif untuk menentukan pilihan caleg atau cawapres. Suara rakyat sangat penting untuk menentukan arah kebijakan politik suatu Negara. Kalau salah memilih maka efeknya lima tahun mendatang.

Ibu-ibu yang bergabung dalam arisan RT 04 RW X Kalidami mojo menyatakan dukungan pada Bpk.Drs.Taru Sasmita caleg dapil 1 Surabaya PDIP. Dengan dukungan ini diharapkan di masa dating ada energy yang positif demi kemajuan bersama.









Senin, 19 November 2018

KI SAPUJAGAD TIRTAMAYA MAWANGI HUJAN DI HOTEL SINGGASANA SURABAYA, SABTU 17 NOPEMBER 2018





KI SAPUJAGAD TIRTAMAYA MAWANGI HUJAN DI HOTEL SINGGASANA SURABAYA, SABTU 17 NOPEMBER 2018

Tahun ini musim hujan di Indonesia mengalami pergeseran cuaca. Musim kemarau lebih panjang dari biasanya. Ada di daerah lain yang mengalami kebanjiran dan ada daerah yang belum didatangi hujan. Surabaya mengalami cuaca yang panas sekali dan jarang hujan.
Namun apabila mengadakan acara di luar ruangan di bulan nopember tentu ada kekuatiran. Bagaimana acara berlangsung dengan meriah tiba-tiba hujan turun dengan deras. Untuk mengatasi hal tersebut, tentu pihak event organizer meminta bantuan seorang pawang hujan.

Hotel Singgasana merupakan hotel yang berkonsep landscape dan beralamat di daerah gunungsari yang didalamnya banyak didominasi unsur tanaman dan air sehingga suasana menjadi adem. Di tengah bangunan ada kolam renang anak dan dewasa. Suasana ini sangat cocok untuk digelar pesta pernikahan. Mempelai putri, mbak Hanum sangat cocok dengan suasana di hotel ini sehingga memutuskan menggelar resepsi pernikahan di hotel tersebut. 

Acara ditentukan hari Sabtu, 17 Nopember 2018 jam 16.00 WIB sampai jam 21.00 WIB.
Perkiraan cuaca di Surabaya menunjukkan cuaca cerah, Gresik cuaca cerah dan Sidoarjo cerah. Dan pada hari yang sama, Ki Joko Sapujagad, saudara perguruan Ki Sapujagad Tirtamaya juga memawangi hujan di Bekasi, Jawa Barat waktu jam 16.00 WIB sampai jam 21.00 WIB. Bekasi merupakan daerah yang curah hujannya tinggi.

Di lokasi hotel Singgasana cuaca cerah, baru pada jam 20.00 WIB ada pergerakan awan dari barat. Dengan perlahan awan berkumpul di atas lokasi acara. Peristiwa ini tentu tak terduga sehingga ki sapujagad berusaha mengatasi hal tersebut. Awan tiba terbuka dan berlubang membentuk lingkaran sehingga bulan kelihatan namun hal itu tidak berlangsung lama awan menutup kembali. Apabila awan sudah menyatu merupakan tanda akan hujan turun. Ternyata hal ini merupakan kiriman dari Bekasi Jawa Barat. Ki Joko membuang awan hitam ke timur menuju Madura melewati Surabaya.

Dengan berupa keras dan berdoa kepada Allah, hujan dapat ditahan sampai pukul 21.00 WIB. Dan tepat pukul 21.00 WIB hujan pun turun dengan deras dan acara pernikahan pun berhasil sukses. Demikan juga acara ki Joko di Bekasi juga sukses.

Akhirnya tim Sapujagad mengucapkan selamat atas pernikahan Hanum Mahfiati dan Andesit Krisna Aditya. Semoga dapat membentuk keluarga yang sakinah, marwadah dan marwonah.













Jumat, 02 November 2018

TARU SASMITA DAN BAMBANG DH KAWAL KELANJUTAN PENDIDIKAN BUNDA PAUD.



TARU SASMITA DAN BAMBANG DH KAWAL KELANJUTAN PENDIDIKAN BUNDA PAUD.

SURABAYA – Taru Sasmita, calon anggota legislatif (Caleg) DPRD Surabaya, dari PDI Perjuangan, daerah pemilihan (Dapil) 1, nomor urut 1, menaruh perhatian besar pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Masih banyak lembaga PAUD di Kota Pahlawan yang menghadapi keterbatasan sarana prasarana (Sarpras), juga tingkat pendidikan pengasuh (bunda).
“Masih banyak bangunan sekolah PAUD yang kondisinya serba terbatas. Ini karena ada yang memanfaatkan Balai Rukun Warga (RW). Pemkot sendiri tidak bisa merenovasi atau meningkatkan kapasitas bangunan lantaran terganjal legalitas lahan tempat berdirinya Balai RW. Syarat pemkot bisa membangun, lahannya wajib bersertifikat. Faktanya, banyak lahan fasilitas umum (Fasum) belum didukung sertifikat.
“Fakta ini kami dengar langsung dari bunda dan orang tua yang anaknya sekolah di PAUD. Sejumlah lembaga PAUD sempat saya datangi, ini juga untuk melihat langsung proses pendidikan anak usia dini serta menangkap harapan orang tua, anak, dan bunda PAUD,” papar Taru, Minggu (21/10/2018).
Masalah lain yang ditemui selama Taru turun dan menyambangi sekolah PAUD adalah bunda PAUD banyak yang belum memiliki latar belakang pendidikan sarjana strata 1 (S1). Bunda PAUD yang ada sekarang bersifat relawan sehingga latar pendidikannya kurang diperhatikan. Bahkan ada yang sebatas lulusan SMP.
“Ke depan jenjang pendidikan Bunda PAUD perlu ditingkatkan. Bunda PAUD yang usianya masih muda bisa dikuliahkan dengan pembiayaan pemkot. Selama ini sudah jalan, cuma kuotanya belum banyak,” papar Taru.
Sesuai aturan yang ada, kata Taru, Bunda PAUD harus berlatar belakang pendidikan S1. “Pemkot harus menambah jumlah universitas yang diajak kerjasama dalam kelanjutan pendidikan para Bunda PAUD,” pesannya.
Sementara itu, caleg DPR RI, dari PDI Perjuangan, dapil Jatim 1 (Surabaya-Sidoarjo), nomor urut 1, Bambang Dwi Hartono, mengatakan semasa dirinya menjadi wali kota Surabaya sudah menanamkan dasar memberikan beasiswa pendidikan S1 bagi Bunda PAUD di Surabaya. Ketika itu Bunda PAUD yang usianya sudah sepuh diberi kesempatan kuliah singkat 6 bulan, dan yang masih muda berkesempatan kuliah S1.
“Ketika menjawab wali kota Surabaya, saya yang pertama merealisasikan pemberian insentif bagi Bunda PAUD, guru mengaji dan guru sekolah minggu. Ini karena pertimbangan orang tua membayar guru les anaknya. Guru ngaji, guru sekolah minggu dan Bunda PAUD harus dapat ini (insentif),” tutup Bambang DH, sapaannya. (ayi)










Rabu, 31 Oktober 2018

PARASUT SOLUSI PADA PERUSAHAAN PENERBANGAN/PEMERINTAH Ditulis oleh Ki Sapujagad Tirtamaya, budayawan Surabaya



PARASUT SOLUSI PADA PERUSAHAAN PENERBANGAN/PEMERINTAH
Ditulis oleh Ki Sapujagad Tirtamaya, budayawan Surabaya

Kecelakaan penerbangan di udara selalu sering terjadi dan kebanyakan penumpangnya meninggal semua. Pesawat ditemukan sudah hancur berkeping-keping dan penumpang ditemukan sudah dalam keadaan mati dan terkadang tinggal potongan tubuh yang sangat sulit untuk dikenali. Kalau mau jujur penumpang tidak mau mati sia-sia hanya karena salah memilih transportasi udara. Keselamatan mereka tergantung pada keahlian pilot dan fasilitas yang dimiliki oleh pesawat komersil.

Yang Ki Sapujagad tahu, fasilitas keselamatan penerbangan bagi penumpang hanya diberi pelampung badan saja. Di pesawat, pramugari memberi petunjuk bagaimana menggunakan pelampung badan tersebut. Penggunaannya memang mudah tinggal menarik tali pelampung maka pelampung akan menggembang. Tetapi fasilitas ini mempunyai kelemahan bagaimana kalau pesawat langsung jatuh ke laut dan meledak tentu penumpang tidak sempat menggunakan pelampung badan tersebut. Dalam setiap menit, waktu adalah sangat penting dalam keadaan darurat bahaya dalam penerbangan. Keputusan cepat dan tepat untuk keselamatan penumpang harus diambil, bagaimana penumpang bisa selamat!

Mungkin yang dipikirkan pengambil kebijaksaan tersebut, pesawat digambarkan jatuh ke laut dengan mulus, tidak langsung tenggelam dan penumpang segera menggunakan pelampung tersebut dan berenang atau terapung di permukaan laut dan tinggal menunggu bantuan.

Ki Sapujagad Tirtamaya mempunyai usulan ide yang cemerlang untuk mengatasi permasalahan di perusahaan penerbangan tersebut. Sebaiknya setiap penumpang ditambahkan fasilitas baru yakni parasut yang dirancang khusus dan sangat mudah digunakan dan juga dilengkapi alat pelacak (gps). Mengapa demikian, karena kita berprinsip keselamatan tidak tergantung pada pilot. Nyawa penumpang bukan pilot yang memutuskan mati atau tidak. Dalam kondisi darurat di udara dimana pilot sudah tidak bisa mengendalikan pesawatnya. Alternatif keselamatan harus ditawarkan pada penumpang karena ini merupakan hak penumpang untuk hidup atau mati.

Apabila penumpang diberi dua fasilitas keselamatan seperti pelampung badan, helm, parasut yang dilengkapi dengan gps (alat pencari jejak), senter, makanan ringan dll. Dalam kondisi darurat di udara di mana pilot sudah menyerah tentang kondisi pesawat dan memberi penumpang kesempatan untuk memilih jalan kematiannya. Bagi penumpang yang tidak ingin mati sia-sia. Dari pada pasrah saja lebih baik berusaha dengan memilih menggunakan pelampung dan parasut kemudian melompat ke luar pesawat untuk mengaduh nasibnya, hidup atau mati tergantung Allah SWT. Dengan berusaha dan berdoa tentu nyawa masih diberi umur panjang. Dengan melayang-layang di udara, nyawa masih terselamatan, tetapi perjuangan untuk hidup masih panjang. Dia harus siap terapung di laut atau terdampar di hutan. Namun dengan teknologi canggih, dalam keadaan darurat pilot sudah lapor ke sentral pengaturan udara yang berwenang sebelum jatuh ke laut atau hutan. Tentu dengan cepat keadaan penumpang yang terjun menggunakan parasut dapat terpantau karena di pelampung/parasutnya sudah terpasang GPS alat pencari jejak. Dan nyawa penumpang dapat terselamatkan dengan cepat karena teknologi canggih yang akan mengetahui keberadaan penumpang tersebut.

Tentu saja ide ini perlu dikomunikasikan dengan banyak pihak dan akan menimbulkan pro dan kontra. Untuk menyediakan fasilitas tentu menambah biaya operasional dan harga tiket pesawat. Walau mahal kalau penumpang diberi pilihan yang terbaik masalah harga bukanlah masalah. Keselamatan itu harganya memang mahal. Dalam kondisi darurat di udara, penumpang berhak diberi tahu dan keselamatan penumpang tidak harus tergantung pada pilot tetapi pada keputusan penumpang sendiri, memilih mati secara berjamaah atau berusaha semaksimal mungkin untuk menyambung nyawanya sendiri dengan terjun menggunakan parasut.

Salam budaya







  

Jumat, 19 Oktober 2018

RAHMAD KONVEKSI SURABAYA, KAOS DAN SERAGAM




RAHMAD KONVEKSI SURABAYA, KAOS DAN SERAGAM
Memproduksi kaos dan seragam Paud, TK, SD, SMP, SMA/SMK.
Hubungi Bunda Titik
Hp/wa 082257681442
Jl. Kalidami 8/25A Surabaya 60285 INDONESIA

Senin, 15 Oktober 2018

CALEG NO 1, PEDULI MASYARAKAT SURABAYA, DRS.TARU SASMITA



Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Taru Sasmita merespons keluhan warga soal proyek pembangunan milik Apartemen Gunawangsa Tidar, terutama di Jembatan Asembagus Gang Pancasila.
Senin (8/10) sore, Taru turun langsung ke lokasi untuk melihat detail proyek yang memicu polemik tersebut. Selanjutnya, hasil pantauan dari aspirasi warga akan disampaikan ke anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya untuk segera dibahas bersama Pemkot. “Bila perlu menghadirkan warga terdampak agar ada tindak lanjut dari pihak apartemen,” kata politikus yang maju Caleg DPRD Kota Surabaya dari Dapil I (meliputi meliputi Kecamatan Bubutan, Genteng, Gubeng, Krembangan, Simokerto, Tegalsari) itu.
Menurut Taru, seharusnya ada legalitas perizinan yang dikeluarkan Pemkot lantaran melakukan pembangunan proyek tersebut. Dalam hal ini Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya. “Bagaimana Cipta Karya bisa mengeluarkan (Izin Mendirikan Bangunan) IMB? IMB itu sebelum dikeluarkan kan mesti ada rekomendasi,’’ katanya.
Di sisi lain, dia juga mempertanyakan legalitas Amdal Lalin (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Lalu Lintas) terhadap akses jalan yang digunakan. Sedianya, proyek pembangunan tersebut menggunakan saluran air yang digunakan sebagai akses keluar masuk apartemen. Selain itu, ketinggian dari saluran air yang diduga milik pihak apartemen juga berdampak pada warga sekitar.
Karuan saja pembangunan akses jalan di atas sungai ini tidak disetujui warga sekitar, karena dari konstruksi membuat lorong sungai semakin mengecil. Dikhawatirkan jika musim hujan akan menimbulkan banjir.
Sebelumnya, salah seorang warga Asembagus, Hadi Sutrisno mengeluhkan proyek ini. Menurutnya, upaya mediasi dengan pihak Gunawangsa pernah dilakukan dan aspirasi warga dijanjikan untuk diperhatikan. “Nyatanya sampai dua minggu tidak ada respons,” katanya.• (sumber.www.barometerjatim.com)




Kamis, 11 Oktober 2018

NO URUT 1 (SATU), Drs. Taru Sasmita CALEG PDIP DPRD KOTA SURABAYA DAPIL 1 KEC. GUBENG, TEGALSARI, GENTENG, BUBUTAN, KREMBANGAN, SIMOKERTO




NO URUT 1 (SATU), Drs.  Taru Sasmita
CALEG PDIP DPRD KOTA SURABAYA DAPIL 1 KEC. GUBENG, TEGALSARI, GENTENG, BUBUTAN, KREMBANGAN, SIMOKERTO

Pemilihan wakil rakyat merupakan agenda lima tahunan untuk memilih anggota DPRD secara langsung. Drs Taru Sasmita dengan no urut 1 berkomitmen untuk mewujudkan harapan membangun kota Surabaya yang lebih baik.

Hari ini…kita bisa memulai sesuatu, sebagai manusia kita harus yakin pada kemampuan diri sendiri. Kita diberi akal pikiran dan hati untuk memecahkan segala masalah yang ada. Apabila kita diberi tanggung jawab harus amanah dalam menjalankannya.

Drs. Taru Sasmita sudah lama bergabung dengan PDIP sehingga dipercaya sebagai wakil ketua organisasi, mempunyai pergaulan yang luas dan tidak membedakan strata social, dan peduli pada permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Saat ini beralamat Jl. Tapak Siring 18 Surabaya Hp/WA 081 6520 275. Pendidikan : S1 Universitas Negri Surabaya.

Bagi masyarakat di KEC. GUBENG, TEGALSARI, GENTENG, BUBUTAN, KREMBANGAN, SIMOKERTO, ayo kita bekerja sama untuk membangun Surabaya lebih baik di masa mendatang. Dan kami butuh dukungan dan doa restu,..pilih no 1.


Jumat, 28 September 2018

5 GENGGAMAN/PEGANGAN PUSAKA CAPRES INDONESIA 2019-2024 Ditulis oleh Ki Sapujagad Tirtamaya budayawan Surabaya



5 GENGGAMAN/PEGANGAN PUSAKA CAPRES INDONESIA 2019-2024
Ditulis oleh Ki Sapujagad Tirtamaya budayawan Surabaya

Leluhur  bangsa Indonesia sudah memiliki peradaban yang tinggi sejak dahulu kala. Sejak jaman kerajaan sudah ada pembelajaran bahwa seorang lelaki/satrio sejati harus mempunyai 5 pegangan yaitu rumah, kendaraan (kuda), peliharaan (burung perkutut lokal), pusaka (keris dan tombak) dan istri. Apabila salah satu tidak dimiliki maka ada ketimpangan dalam hal karir atau pekerjaan. Seorang calon pemimpin harus menyadari hal tersebut banyak contoh dalam perjalanan sejarah kerajaan di Nusantara. Salah satunya perjalanan seorang Ken Arok, pada awal karir Ken Arok ia hanyalah seorang perampok, pemabuk yang hidupnya tidak mempunyai tujuan yang jelas. Beruntung Ken Arok diambil murid oleh seorang pendeta India yang bernama Lohgawe. Beliau mengajarkan banyak hal kepada Ken Arok tentang ilmu kehidupan, ketatanegaran dan kanuragan sehingga Ken Arok menjadi satria yang pilih tanding dan sangat cerdik (strategi). Dengan bantuan pendeta India tersebut, Ken Arok bisa masuk sebagai pengawal di Kadipaten Tumapel yang dipimpin oleh Tunggul Ametung.

Pada suatu hari tanpa sengaja Ken Arok melihat Ken Dedes permaisuri Tunggul Ametung turun dari kereta. Di kemaluan Ken Dedes memancarkan sinar yang terang dan menyilaukan dan itu terjadi dalam sekejap saja. Kemudian Ken Arok melaporkan kejadian tersebut kepada gurunya. Menurut penjelasan gurunya bahwa seorang wanita apabila kemaluannya memancarkan sinar, keturunannya akan menjadi raja di tanah Jawa. Mendengar nasehat dari gurunya, timbullah siasat untuk memiliki wanita tersebut untuk dijadikan istri (permaisuri). Ken Arok mengetahui kalau Tunggul Ametung merupakan adipati yang sakti, tak ada senjata yang mempan untuk menembus kulit Tunggul Ametung. Atas saran gurunya, Ken Arok memesan sebuah pusaka yang sakti kepada Mpu Gandring. Setelah bertemu Mpu Gandring, ia dijanjikan untuk datang kembali satu tahun ke depan dan Ken Arok menyanggupinya.

Namun Ken Arok tidak sabar untuk menunggu keris tersebut selesai dalam satu tahun. Waktu sudah berjalan lima bulan, dia ingin menuntaskan rencananya kemudian dia berangkat menuju kediaman Mpu Gandring untuk mengambil keris. Di kediaman Mpu Gandring, dia disambut dengan ramah kemudian Mpu Gandring menunjukkan pesanan keris Ken Arok. Menurut Mpu Gandring keris belum sempurna karena masih banyak energy nagatif yang menyelimutinya. Sambil mengamati keris buatan Mpu Gandring, Ken Arok merasakan getaran yang mendebarkan. Energi keris tersebut begitu luar biasa. Ken Arok berpikir apabila keris tersebut disempurnakan akan membutuhkan waktu yang lama, ia butuh keris itu sekarang untuk melanjutkan rencananya. Tanpa berpikir panjang, Ken Arok menikam ke Mpu Gandring dengan keris tersebut. Dalam kondisi sekarat Mpu Gandring mengutuk Ken Arok bahwa 7 turunan Ken Arok akan meninggal oleh keris tersebut termasuk juga Ken Arok. Siasat Ken Arok kemudian dilanjutkan dengan menunjukkan keris tersebut kepada temannya yakni Kebo Hijo. Ia tahu kalau Kebo Hijo suka pamer kepada semua orang. Kebo Ijo begitu tertarik dengan pusaka Ken Arok yang memiliki magis yang kuat dan merayu Ken Arok untuk meminjaminya. Dan Ken Arok meminjamkan pusakanya pada Kebo Hijo. Kebo Hijo begitu senang kemudian memamerkannya kepada semua orang di kadipaten Tumapel. Dan menunjukkan kemampuan keris tersebut. Keris ditikam di pohon pisang seketika pohon pisang menjadi gosong. Orang-orang begitu takjub melihat kemampuan pusaka tersebut.

Ken Arok melanjutkan rencananya untuk membunuh Tunggul Ametung. Malam hari dia menyelinap keluar menuju ke rumah Kebo Hijo. Kebo Hijo tertidur pulas dan Ken Arok Arok segera mengambil pusakanya. Di kadipaten, Tunggul Ametung juga tertidur pulas, dengan mengendap Ken Arok menghampirinya dan langsung menikam di dada Tunggul Ametung dan tewas seketika. Kejadian tersebut disaksikan oleh Ken Dedes.

Keesokan harinya kadipaten Tumapel heboh, sang akuwu telah tewas, di dadanya tertancap keris milik Kebo Hijo. Sebagai pengawal Tunggul Ametung, Ken Arok segera ke rumah Kebo Ijo dan menangkapnya dan langsung dibawa di kadipaten. Di hadapan rakyat Tumapel, Ken Arok membunuh Kebo Hijo dengan keris tersebut kemudian Ken Arok mengambil alih kepemimpinan Tumapel dan mempersunting Ken Dedes. Ken Arok dinobatkan menjadi akuwu Tumapel.

Dengan dukungan permaisurinya Ken Dedes dan pelarian pendeta dari kerajaan kediri kemudian Ken Arok menaklukan kerajaan Kediri dan berhasil mengalahkannya. Dan mendirikan kerajaan baru yang bernama Singosari dan menjadi Raja dengan gelar Sri Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi dengan permaisuri Kendedes. Itulah kisah perjalanan Ken Arok untuk mendapatkan istri pilihan yakni Ken Dedes.

Contoh berikutnya perjalanan mantan presiden Soeharto. Beliau mempunyai istri yang berdarah biru keturunan Pangeran Samber Nyowo seorang raja Mangkunegara 1. Dengan memiliki istri tersebut pejalanan karir politik Soeharto menjadi cemerlang sehingga ia mampu menjadi presiden yang kedua menggantikan Soekarno. Soeharto tahu kalau dirinya bisa mencapai kejayaan karena mendapat pamor raja dari Istrinya, keturunan raja mangkunegara I. Ia menyerap energi istrinya yang dapat menopang langkah dalam kehidupannya sehingga dapat menjadi presiden. Dalam budaya Jawa, perempuan tak sekedar istri namun juga perlambang kehidupan dan bisa menimbulkan rasa bangga pada seorang pria. Seorang istri bisa menjadi motivasi bagi lelaki untuk mencapai kejayaan. Leluhur tanah Jawa memberikan doa restu kepada Soeharto sehingga mampu berkuasa selama 30 tahun.

Dalam budaya Jawa, istri dapat diibaratkan sebagai jagad alit (kecil), rakyat dan alam semesta merupakan jagad besar. Satria sejati harus mampu menguasai jagad alit sebelum mengendalikan jagad besar, dan itu dilakukan secara seimbang. Seorang satria harus dapat mengendalikan istrinya. Seorang istri kadang-kadang meminta sesuatu di luar kemampuan suami sehingga timbul percecokan. Pertengkaran dalam rumah tangga apabila tidak dapat dikendalikan akan menimbulkan perceraian. Makanya satria sejati harus mampu mengendalikan istrinya, kalau ia mampu mengendalikannya, kemampuannya akan meningkat untuk mengendalikan rakyat/masyarakat (jagad besar).

Capres no urut 01, Joko Widodo telah memiliki 5 genggaman yakni rumah, kendaraan, peliharaan, pusaka dan istri yang penurut. Dia yang mempunyai istri yang penurut dan tidak cerewet. Dan istrinya selalu mendukung apapun keputusannya dan Jokowi tetap meminta pertimbangan pada istrinya sehingga keputusannya bisa diterima semua pihak. Masalah Negara yang ruwet tidak akan diceritakan pada istrinya. Apabila istri mulai ikut campur masalah Negara maka akan timbul kekacauan. Karena istri akan minta macam-macam. Namun Jokowi mampu mengendalikan jagad alitnya sehingga dia pun mampu mengendalikan jagad besarnya yakni rakyat. Beruntung Jokowi mempunyai istri yang bijaksana, Eriana dapat membedakan urusan rumah tangga dan Negara sehingga Eriana membatasi diri untuk tidak ikut campur masalah Negara. Rakyat senang kalau melihat kedua pasangan tersebut selalu rukun karena dapat dijadikan contoh oleh rakyatnya. Apabila dalam rumah tangga ada energi yang seimbang akan berdampak pada lingkungannya dan energi tersebut akan terus membesar mempengaruhi lingkup yang lebih besar yakni masyarakat/Negara.

Capres Prabowo harus menyadari kekalahannya di pilihan presiden tahun 2014. Pada waktu itu dia tidak memiliki istri sebagai jagad alit. Seharusnya ia mempunyai rencana untuk menikah kembali untuk menyeimbangkan perjalanan hidupnya untuk mencapai kejayaan. Untuk mencapai kejayaan di Nusantara, ia harus memiliki istri. Prabowo sudah memiliki rumah, kendaraan, peliharaan, pusaka tapi tidak memiliki istri. Padahal kalau mau ia bisa memiliki istri baru kalau bisa calon istri yang berdarah biru untuk menopang karir politiknya. Namun hal itu tidak dilakukannya pada tahun 2014 hingga sekarang. Dan peluang itu tidak diambil olehnya sehingga kekuatannya menjadi tidak seimbang/tidak sempurna. Doa istri untuk suami selalu dikabulkan oleh Allah. Raja-raja di Nusantara selalu memiliki seorang permaisuri sebagai keseimbangan dalam kehidupan.

Di tahun 2019 dengan nomor urut 02, Prabowo mencalonkan lagi untuk menjadi calon presiden periode 2019-2024. Namun tetap saja kelemahan Prabowo di genggaman Istri sehingga timbul ketimpangan. Akan banyak kendala yang timbul dalam kampanyenya. Rakyat membutuhkan keharmonisan, dalam lingkup kecil yakni keluarga dalam lingkup besar yakni masyarakat. Bagaimana bisa mengolah Negara yang masalahnya komplek sedangkan ia mengolah rumah tangganya saja tidak bisa. Energi positif Alam akan selalu berbalik arah sehingga Prabowo tidak dapat menangkap energi tersebut. Hal ini tidak dapat disepelehkan karena alam selalu butuh keseimbangan. Dalam budaya kuno Pria dan wanita dilambangkan lingga dan yoni yang berarti kesuburan atau kemakmuran. Kedua manusia tersebut saling melengkapi karena tidak ada manusia yang sempurna.

Salam budaya….